
 
 Estimasi waktu baca: 6 menit
Key Takeaways
- Memahami 10 genre fotografi membantu memilih fokus belajar dan peralatan.
- Coba beberapa genre lalu fokus pada 1–2 yang paling kamu minati.
- Teknik dasar seperti komposisi, exposure, dan pencahayaan berlaku lintas genre.
Pendahuluan — Mengapa 10 jenis fotografi penting
Fotografi adalah seni merekam gambar dengan kamera. Artikel ini menjelaskan 10 jenis fotografi, contoh penerapan, dan tips praktis supaya kamu paham perbedaan tiap genre.
Memahami berbagai genre penting karena tiap jenis membutuhkan teknik, peralatan, dan pola pikir berbeda. Dengan tahu genre yang ingin dikuasai, proses belajar jadi lebih cepat dan terarah.
Memahami 10 jenis fotografi membuat kamu lebih cepat berkembang karena bisa fokus belajar teknik yang relevan—bukan coba-coba semua tanpa arah.
Pengertian fotografi dan kategori fotografis
Fotografi adalah proses merekam gambar menggunakan kamera untuk menangkap momen, objek, atau suasana. Foto bisa berfungsi sebagai dokumentasi, seni, atau alat pemasaran.
Genre fotografi membantu mengelompokkan tujuan pengambilan gambar. Genre menentukan fokus, teknik, dan hasil akhir yang diharapkan.
Kategori besar secara umum terbagi menjadi tiga: manusia, alam, dan benda mati. Contoh sub-genre:
- Manusia: potret, dokumenter, street.
- Alam: landscape, makro, wildlife.
- Benda mati: produk, arsitektur, still life.
Untuk daftar lengkap dan referensi teknis, lihat panduan jenis fotografi dari Adobe.
Sumber: Adobe — Types of Photography
1. Fotografi Potret (Portrait Photography)
Fokus pada wajah dan karakter orang. Tujuannya menampilkan kepribadian, mood, atau peran subjek dalam satu foto.
Penerapan: portofolio akting, foto keluarga, editorial majalah, dan iklan produk. Inspirasi: karya Annie Leibovitz.
Ciri khas: pencahayaan mengarah ke wajah, mata tajam, background mendukung cerita, dan sering memakai lensa prime untuk bokeh.
Tips cepat:
- Gunakan lensa prime 50mm atau 85mm untuk hasil natural.
- Pilih aperture lebar (misal f/1.8–f/2.8) untuk bokeh halus.
- Buat subjek nyaman agar ekspresi natural muncul.
“Fokus pada karakter dan hubungan antara fotografer dengan subjek—bukan sekadar teknis.”
Sumber: Annie Leibovitz Official Website
2. Fotografi Landscape
Menangkap pemandangan alam luas seperti gunung, pantai, dan hutan untuk menghadirkan suasana, skala, dan detail.
Penerapan: kalender, buku perjalanan, kartu pos, dan galeri. Referensi klasik: Ansel Adams.
Ciri khas: depth of field besar agar banyak elemen tajam; komposisi memakai foreground, middle ground, dan background.
- Bawa tripod untuk long exposure.
- Gunakan lensa wide untuk menangkap lanskap luas.
- Perhatikan cuaca dan golden hour untuk cahaya terbaik.
Sumber: Ansel Adams Gallery
3. Fotografi Makro (Macro Photography)
Memperbesar objek kecil untuk merekam detail yang tak terlihat secara kasat mata—serangga, bunga, tekstur kecil.
Penerapan: ilmu pengetahuan, industri, dan iklan yang butuh detail ekstrem. Contoh praktisi: John Shaw.
Gunakan lensa makro khusus (misal 100mm macro) dan fokus manual untuk kontrol tajam pada titik kecil.
Peralatan dan teknik singkat:
- Lensa makro atau extension tube.
- Aperture f/8–f/16 untuk memperbesar depth of field sedikit.
- Gunakan ring flash atau senter macro untuk penerangan merata.
Sumber: John Shaw Photography
4. Fotografi Jalanan (Street Photography)
Mengabadikan momen spontan di ruang publik—interaksi sosial, ekspresi, dan cerita singkat kehidupan sehari-hari.
Penerapan: jurnalisme dan seni foto. Tokoh penting: Henri Cartier‑Bresson dengan konsep “decisive moment”.
Ciri khas: candid, sering hitam-putih, dan kuat dari segi cerita.
- Hormati privasi; minta izin bila perlu.
- Pilih kamera compact atau prime kecil agar tidak mencolok.
- Latih membaca cahaya dan bayangan untuk komposisi cepat.
Sumber: Henri Cartier‑Bresson (Magnum)
5. Fotografi Olahraga (Sports Photography)
Menangkap aksi cepat dan momen dramatis dalam pertandingan. Kunci: kecepatan, timing, dan peralatan responsif.
Penerapan: media olahraga, majalah, dan iklan. Contoh: Neil Leifer.
- Gunakan shutter speed tinggi untuk freeze action.
- Lensa tele (70–200mm atau 300mm) untuk mendekat ke aksi.
- Kamera dengan burst mode dan ISO yang bisa dinaikkan tanpa noise berlebih.
Sumber: Neil Leifer Photography
6. Fotografi Arsitektur
Menonjolkan bentuk, garis, dan fungsi bangunan serta ruang dalam foto yang rapi dan terkomposisi.
Penerapan: properti, majalah arsitektur, dan portofolio arsitek. Referensi: Julius Shulman.
- Perhatikan jam cahaya agar bayangan membentuk komposisi.
- Gunakan tripod untuk detail tajam.
- Lensa tilt‑shift membantu koreksi perspektif.
Sumber: Julius Shulman Archive
7. Fotografi Hitam Putih (Black and White Photography)
Menghilangkan warna untuk menonjolkan kontras, tekstur, bentuk, dan emosi. Sangat kuat untuk potret dan landscape klasik.
Sering dipakai dalam seni, potret klasik, dan jurnalisme. Ansel Adams juga terkenal dengan karya B/W yang dramatis.
- Perhatikan kontras saat memotret; warna berbeda menghasilkan tone berbeda di B/W.
- Gunakan proses editing (curves, contrast) untuk menguatkan tonal range.
- Fokus pada tekstur dan pola untuk komposisi yang kuat.
Sumber: Ansel Adams National Gallery
8. Fotografi Dokumenter
Merekam kejadian nyata untuk tujuan edukasi, sejarah, atau sosial. Tujuan utama: menyampaikan fakta dan cerita.
Penerapan: jurnalisme, proyek sosial, dan pameran sejarah. Contoh penting: Dorothea Lange.
Etika penting di genre ini: pastikan representasi subjek adil dan hindari manipulasi adegan yang merusak kebenaran.
Sumber: Dorothea Lange Foundation
9. Fotografi Fine Art
Fotografi yang dibuat untuk mengekspresikan visi seni fotografer—biasanya dipajang di galeri atau koleksi terbatas.
Digunakan dalam pameran dan proyek seni. Gregory Crewdson adalah contoh fotografer fine art dengan produksi terencana dan kompleks.
- Rancang konsep sebelum eksekusi.
- Eksperimen dengan set, cahaya, dan staging.
- Dokumentasikan proses untuk portfolio dan pameran.
Sumber: Gregory Crewdson Official Site
10. Fotografi Produk
Fokus menampilkan barang untuk tujuan penjualan: produk terlihat jelas, menarik, dan informatif.
Penerapan: e-commerce, iklan, katalog, dan kemasan. Teknik umum: background putih, flatlay, dan lifestyle shoot.
- Gunakan softbox untuk pencahayaan lembut.
- Pilih latar yang kontras dengan produk.
- Edit warna agar sesuai dengan produk asli.
Contoh gambar dan penerapan setiap genre
Setiap genre punya karakter visual tersendiri: komposisi, pencahayaan, dan fokus. Contoh singkat:
- Potret: mata tajam, bokeh, ekspresi.
- Landscape: foreground–middle–background untuk kedalaman.
- Makro: detail ekstrem dan fokus tipis.
- Jalanan: candid dan cerita singkat.
Untuk profesional: sesuaikan gaya foto dengan kebutuhan klien—clean untuk ecommerce, konteks untuk dokumenter, dan staging untuk fine art.
Tips memilih genre fotografi yang tepat
Pertimbangkan minat pribadi, tujuan karier, dan kesiapan teknis. Pilih genre yang membuatmu bersemangat untuk latihan rutin.
Saran praktis untuk pemula:
- Eksperimen 3–4 genre selama 3 bulan, lalu evaluasi.
- Pelajari dasar: exposure triangle, komposisi, dan editing dasar.
- Peralatan dasar: kamera, satu lensa serba guna (misal 24–70mm), tripod, dan flash.
Jangan terpaku pada peralatan mahal. Skill komposisi dan pengamatan lebih penting di tahap awal belajar.
Practical checklist memilih genre:
- List 5 genre yang kamu suka.
- Buat 5 foto untuk masing‑masing genre.
- Pilih 1–2 genre untuk ditekuni lebih serius.
Kesimpulan
Kita telah membahas 10 jenis fotografi: potret, landscape, makro, jalanan, olahraga, arsitektur, hitam putih, dokumenter, fine art, dan produk. Masing‑masing punya tujuan dan teknik berbeda yang perlu latihan.
Mulai eksplorasi dengan mencoba beberapa genre, pelajari teknik dasar, lalu fokus pada 1–2 genre. Praktik rutin dan mempelajari karya fotografer terkenal akan mempercepat perkembanganmu.
Ajakan praktis: pilih satu genre minggu ini, ambil 10 foto, evaluasi, dan bagikan ke komunitas untuk masukan.
FAQ
Bagaimana cara menentukan genre yang cocok untuk pemula?
Coba beberapa genre selama beberapa minggu, lihat mana yang paling membuatmu semangat, lalu fokuslah pada 1–2 genre tersebut. Evaluasi hasil secara berkala.
Apakah perlu peralatan mahal untuk mulai belajar?
Tidak. Skill komposisi, pengamatan cahaya, dan latihan lebih menentukan di tahap awal. Peralatan dapat ditingkatkan seiring kebutuhan.
Sumber & Referensi
- Adobe — Types of Photography
- Annie Leibovitz Official Website
- Ansel Adams Gallery / National Gallery
- John Shaw Photography
- Henri Cartier‑Bresson (Magnum)
- Neil Leifer Photography
- Julius Shulman Archive
- Dorothea Lange Foundation
- Gregory Crewdson Official Site
- Shopify — Product Photography Tips
- Panduan Basic Fotografi — Adplay
- Apa Itu Foto — Panduan Fotografi (Adplay)
- Apakah Fotografi Termasuk Seni? (Adplay)
- 20 Istilah Fotografi dan Artinya (Adplay)
